OLENAS.ID – Borneo FC dan PSS Sleman memiliki keakraban ‘hubungan’. Pemain dari dua tim tersebut bisa datang dan kembali. Dan, para pemain dari mantan klub akan berduel di Piala Indonesia. Di laga pertama babak 16 Besar, Jumat (15/2/2019), Borneo FC menjamu rival sekaligus sahabatnya di Stadion Segiri, Samarinda.
Tidak menutup kemungkinan pelatih Borneo FC Fabio Lopez bakal kembali diperkuat eks pemain sayap PSS, Rifal Lastori. Ya, Rifal kembali ke Borneo setelah dipinjamkan ke PSS.
Pemain berusia 21 ini sempat mengikuti seleksi tim nasional U-22 yang akan berlaga di Piala AFF U-22 di Kamboja. Hanya pelatih Indra Sjafri kemudian tak memasukkannya ke skuat yang dibawa ke Kamboja.

Rifal sendiri merupakan pilar penting PSS saat menjadi juara Liga 2 sekaligus promosi ke Liga 1 musim 2018. Rifal dipinjamkan Borneo FC ke PSS demi menambah jam terbang bermain anak muda itu. Terbukti, Rifal kian matang dan performanya yang ciamik bersama PSS.
Buntutnya, Borneo FC menolak melepas pemain untuk kembali ke PSS. Pasalnya, Rifal akan masuk rancangan skuat di kompetisi 2019.
Selain Rifal ada Bagus Nirwanto yang menjaga pertahanan PSS. Dirinya sudah dipinjamkan ke PSS pada 2017. Sempat kembali ke Borneo, akhirnya Bagus bergabung dengan PSS. Bahkan dirinya kemudian menjadi kapten tim menggantikan Hisyam Tolle. Saat dilepas PSS, Hisyam Tolle sempat kembali ke klub lama, Borneo FC.
Skuat Borneo FC yang dipersiapkan Lopez untuk menghadapi PSS pun bakal diperkuat Mahadirga Lasut. Gelandang asal Manado ini pernah berkiprah di PSS sejak 2016. Sempat tenggelam, Dirga kembali moncer di Liga 2 bersama PSS. Bahkan dia pernah nyaris menjadi top scorer liga musim 2017.
Setelah hengkang dari PSS, eks pemain Persija Jakarta ini direkrut Borneo FC. Di Piala Indonesia, Dirga kemungkinan menghadapi mantan klub menggantikan Wahyudi Hamisi yang belum fit. Pasalnya Dirga, oleh Lopez, merupakan opsi yang tepat untuk mengisi sektor tengah.

Lopez pun tak menganggap remeh PSS. Meski dari sisi kualitas tim, Borneo FC dinilai masih lebih baik dibandingkan rivalnya yang baru promosi dan lebih mengandalkan pemain lokal, namun Lopez tetap waspada. Bahkan dia menargetkan meraih kemenangan dengan skor besar.
Sistem gol tandang yang bisa berperan serta meloloskan tim melangkah ke babak berikutnya, menjadikan Lopez sangat berhati-hati.
“Menjadi tuan rumah di laga pertama sesungguhnya tak menguntungkan. Jadi, kami harus bisa memaksimalkan laga pertama ini dengan meraih kemenangan besar. Kami juga harus menghindari kebobolan di laga kandang,” kata Lopez.
“Percuma kami menang besar kalau kebobolan di laga pertama ini,” pungkas pelatih asal Italia ini.