Dari Klitih Sampai Perang Sarung, Polisi Tangkap 15 Pelaku Pengeroyokan Remaja 15 Tahun

- Senin, 27 Maret 2023 | 10:37 WIB
Kapolda DY Irjen Pol Suwondo Nainggolan menjelaskan soal penangkapan 15 pelaku pengeroyokan seorang remaja. (Gonang Susatio)
Kapolda DY Irjen Pol Suwondo Nainggolan menjelaskan soal penangkapan 15 pelaku pengeroyokan seorang remaja. (Gonang Susatio)

OLENAS.ID - Klitih masih saja terjadi di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kini, ada lagi perang sarung di antara remaja. Atas tindak pengeroyokan dari mereka yang berniat perang sarung, Polisi menangkap 15 pelaku. Ironis karena mereka mencederai remaja berusia 15 tahun.

Hanya saling pandang dan mengumpat berujung pada perkelahian atau lebih tepatnya pengeroyokan. Sebuah fenomena yang memprihatinkan saat memasuki bulan Ramadhan.

Kejadian pengeroyokan terhadap NH, warga Rotowijayan, Kadipaten, Jumat, 24 Maret 2023, berhasil diungkap oleh kepolisian. Tidak kurang 15 pelaku tindak pidana kejahatan diringkus petugas tanpa perlawanan.

Baca Juga: Tiga Wakil di Final, Hanya Jafar/Aisyah Sabet Juara Vietnam International Challenge 2023

Dari penyelidikan dan pengusutan polisi, peristiwa pengeroyokan ternyata hanya karena persoalan sepele. Selain itu, korban dan rekan-rekannya memang tengah merencanakan untuk perang sarung dengan kelompok lain.

Perang sarung merupakan istilah tawuran remaja dengan menggunakan sarung. Hanya sarung itu diisi batu yang kemudian dilemparkan atau diayunkan kepada lawan.

"Kejadian tersebut sebenarnya bermula saat rombongan korban hendak melakukan perang sarung di daerah Demak Ijo," kata Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan saat memberi keterangan pers didampingi Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Saiful Anwar, Minggu, 26 Maret 2023.

Sebelum ke lokasi perang sarung, rombongan korban terlebih dahulu berkumpul di Nitikan. Setelah berkumpul dan mempersiapkan semuanya, mereka lantas berkeliling melewati rute Nitikan, Lowanu, Alun-alun utara dan Serangan.

Baca Juga: Ledakan Petasan di Magelang Telan Korban 1 Meninggal, 3 Luka-Luka

Namun saat melintas di Jalan HOS Cokroaminoto, mereka bertemu dengan kelompok lain. Hanya, kelompok itu sesungguhnya bukan lawan mereka dalam perang sarung.

Pertemuan yang berawal saling pandang dan memaki kemudian malah berujung pengeroyokan.

"Saat berpapasan, kedua kelompok, pelaku dan korban saling mengumpat," ujar Kapolda.

Tersinggung dan Kejar Korban

Merasa tersinggung, rombongan pelaku mengejar kelompok korban sampai masuk wilayah Godean, hingga Jalan Wates. Sesampainya depan Salon Rias Pengantin Talita Ayu, tepatnya Jalan Tentara Rakyat Mataram, Bumijo, Jetis, korban dilempar batu rombongan pelaku.

Lemparan tersebut mengenai korban NH sehingga motor yang dikendarai oleng dan terjatuh. Mengetahui korban terjatuh, rombongan pelaku langsung melakukan penganiayaan.

"Kedua rombongan pelaku dan korban tidak saling kenal. Korban dan teman-temannya justru ingin perang sarung tetapi dengan kelompok lain," ujar jenderal bintang dua ini.  

Setelah melakukan penganiayaan, rombongan pelaku langsung kabur dan meninggalkan begitu saja korban yang penuh luka.

Petugas pun melakukan penyelidikan dan pengejaran atas insiden pengeroyokan. Tidak butuh waktu lama, para pelaku sudah bisa diamankan.

Ironisnya di antara pelaku justru yang paling banyak adalah anak-anak. "Dari 15 pelaku yang diamankan, enam orang usia dewasa, dan sembilan lainnya masih anak-anak," ujar Suwondo.***

Editor: Gonang Susatio

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Kasus Mafia Tanah di DI Yogyakarta Terstruktur

Selasa, 23 Mei 2023 | 12:41 WIB
X