OLENAS.ID - Acara Street Cheering yang merupakan tradisi warga Korea Selatan selama Piala Dunia berlangsung dibatalkan oleh Asosiasi Sepakbola Korea Selatan (KFA). Pembatalan ini untuk menghormati para korban Tragedi Itaewon dan keluarganya.
Street Cheering bermula pada 2002 dimana para penggemar sepakbola berkumpul di jalan-jalan utama kota Seoul. Tempat-tempat tersebut antara lain Gwanghwamun Plaza, Seoul Plaza, dan Sinchon. Di sana para penggemar menyemangati Timnas Korea Selatan.
“Kami telah bekerja sama dengan kota Seoul untuk mengatur street cheering, tetapi setelah diskusi panjang, kami memutuskan hal tersebut tidak tepat dilakukan kali ini,” begitu bunyi pernyataan KFA seperti yang dikutip dari Yonhap News.
“Kami merasa tidak pantas mengadakan street cheering di publik kurang dari sebulan setelah tragedi Itaewon. Kami ingin memberikan penghormatan kepada para korban dan keluarganya.”
Acara street cheering saat Piala Dunia pertama kali digelar di Korea Selatan pada tahun 2002 – ketika negara itu menjadi tuan rumah turnamen empat tahunan bersama Jepang.
Awalnya acara tersebut dijalankan oleh perusahaan swasta hingga 2014. Kemudian KFA dan Pemerintah Seoul mengambil alih sejak Piala Dunia 2018.
Namun setelah tragedi Itaewon pada 29 Oktober lalu – yang menewaskan 156 nyawa, KFA memutuskan untuk membatalkan semua acara street cheering tahun ini.