OLENAS.ID - Undian atau drawing Piala Dunia U-20 yang sedianya akan dilakukan di Bali pada 31 Maret 2023 sudah dipastikan batal. Pertimbangan utama FIFA adalah penolakan provinsi itu kepada tim nasional Israel untuk berlaga di Bali.
Gubernur Bali, I Wayan Koster dalam suratnya kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI tertanggal 14 Maret 2023, yang isinya menolak timnas Israel berlaga di Bali dalam ajang Piala Dunia U-20.
"Kami mohon agar Bapak Menteri mengambil kebijakan untuk melarang tim dari negara Israel ikut bertanding di Provinsi Bali. Kami, Pemerintah Provinsi Bali menyatakan menolak keikutsertaan tim dari negara Israel untuk bertanding di Provinsi Bali," bunyi isi surat tersebut.
Apa implikasi pembatalan drawing itu, masih dinanti. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir tentu tak berdiam diri atas kejadian ini. Menilik hubungan dekatnya dengan Presiden FIFA, ia tentu melakukan lobi agar Indonesia tetap menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
Namun, kemungkinan pencabutan status tuan rumah juga menjadi konsekuensi tersendiri. Apalagi hangat dibicarakan Argentina dan Qatar sedang memanfaatkan situasi yang ada untuk menggantikan posisi Indonesia.
Belum lagi sanksi berat yang bisa dijatuhkan FIFA, seperti pembekuan (banned) keanggotaan, seperti yang terjadi pada 2015 lalu.
Perubahan sikap Gubernur Bali, I Wayan Koster terbilang mendadak dan mengejutkan.
Dalam rapat Januari 2023 bersama Menpora saat itu, Zainudin Amali, Gubernur Bali dari PDIP itu menyatakan siap mendukung Piala Dunia 2023, seperti dikutip dari situs resmi Kemenpora.
Dalam rapat tersebut, Zainudin Amali menyatakan pemerintah daerah punya tanggung jawab setelah menandatangani persetujuan sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Tanggung jawab pemerintah daerah salah satunya berkaitan dengan infrastruktur yang bakal dipakai oleh tim peserta.
Perjuangan