OLENAS.ID - Dua laga Timnas Indonesia dalam FIFA Matchday berlangsung di dua stadion yang berbeda.
Menghadapi Palestina pada 14 Juni mendatang digelar di Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya. Sedangkan lima hari kemudian, 19 Juni menghadapi Argentina di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
Apa alasan PSSI membagi dua pertandingan itu di dua tempat?.
Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali, mengungkapkan PSSI memang sengaja menggelar dua pertandingan tersebut di stadion berbeda.
Nantinya, semua stadion yang sebelumnya ditunjuk menjadi venue Piala Dunia U-20 akan digunakan untuk FIFA Matchday.
"Bagi-bagilah, masa semuanya di Jakarta. Surabaya itu, kan tadinya jadi tempat salah satu stadion Piala Dunia U-20 2023, nanti Manahan [Solo] juga akan dapat bagian," kata Amali di Jakarta, Rabu, 31 Mei 2023.
Bandung, lanjutnya, juga akan mendapat bagian. Begitu juga kota-kota lainnya yang menjadi venue Piala Dunia U-20, yang kemudian dibatalkan oleh FIFA.
"Dari delapan FIFA Matchday [dalam setahun], satu untuk laga besar, yang tujuh kami usahakan untuk memperbaiki ranking. Tahun depan kami sedang negosiasi, setelah Argentina ini apa, tunggu saja," sambungnya.
Selain GBK dan GBT, stadion yang akan jadi venue Piala Dunia U-20 adalah Stadion Manahan (Solo), Stadion Gelora Bandung Lautan Api (Bandung), Stadion Jakabaring (Palembang), dan Stadion Kapten I Wayan Dipta (Bali).
Menghadapi Palestina, Shin Tae-yong sudah memanggil 26 pemain. Mereka akan memulai pemusatan latihan (TC) pada Senin, 5 Juni 2023 mendatang di Surabaya.
Dua pemain naturalisasi teranyar, Ivar Jenner dan Rafael Struick, juga dipanggil untuk melawan Palestina dan Argentina.***
