OLENAS.ID - Manajemen PT Putra Sleman Sembada (PT PSS) akhirnya memberikan respon atas berbagai reaksi yang muncul usai diumumkannya pergantian Seto Nurdiantoro sebagai pelatih PS Sleman ke Eduardo Perez.
Dalam keterangannya Senin (20/01/2020) CEO PT PSS, Fatih Chabanto mengatakan, manajemen PT PSS memahami adanya dinamika yang muncul pasca perkenalan pelatih baru PSS
Dinamika yang terjadi adalah protes dari suporter Laskar Super Elang Jawa baik Brigata Curva Sud (BCS) maupun Slemania, melancarkan protes atas perkara ini. Mereka ingin Seto kembali melatih PSS. Pelatih berusia 45 tahun itu tak hanya putra daerah dan legenda hidup PSS, tapi juga bertangan dingin menangani laskan Super Elja.
“Kita telah mencapai hasil yang bagus, bertahan di Liga 1 musim 2020 ini dengan raihan di posisi ke-8 (musim kompetisi tahun 2019). Ini merupakan kerja keras semua pihak, dari para pemain, tim pelatih, panitia pelaksana, manajemen tim dan PT PSS serta tentu dari suporter dan masyarakat Sleman pada umumnya,” ujar Fatih Chabanto.
Manajemen PSS Sleman memuji kinerja Seto Nurdiantoro selama menukangi tim musim lalu dan berniat melanjutkan kerja sama. “Seusai berakhirnya Liga 1 2019, langkah manajemen yang pertama adalah melakukan pembicaraan dengan coach Seto Nurdiantoro tentang perpanjangan kontrak sebagai pelatih PSS,” demikian jelas PT PSS dalam keterangan tersebut.
Namun, manajemen PSS Sleman harus menunggu kepastian terlebih dulu karena saat itu Seto santer diberitakan bakal masuk jajaran kepelatihan Timnas Indonesia yang dipimpin oleh pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong.
“Demi menghormati coach Seto, manajemen juga menunggu kepastian beliau di saat menguat rumor tentang namanya sebagai pelatih yang akan duduk di jajaran tim pelatih Timnas Indonesia. Begitu juga saat beliau menunaikan ibadah umroh,” kata PT PSS.