OLENAS.ID - Arema FC seperti pengontrak yang ditolak sana-sini oleh pemilik rumah. Bukan karena Singo Edan, julukannya, tidak punya uang untuk membayar kontrakan.
Dari Bali, Magelang, Bantul hingga Semarang sudah menolak menyewakan rumah (baca : stadion) untuk digunakan Arema FC sebagai kandang saat menjamu klub lain.
Sikap ini jelas membuat Arema FC kesulitan menggelar laga karena belum memiliki homebase. Maka laga menjamu Borneo FC pun tertunda, seharusnya digelar 15 Januari lalu.
Arema FC harus pontang-panting mencari homebase sebagai akibat hukuman yang dijatuhkan oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI sebagai buntut Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022.
Komdis menghukum Arema tidak boleh bermain di Stadion Kanjuruhan, dan harus mencari kandang sejauh 250 km dari Malang, dan bertanding tanpa penonton. Selain itu juga menerima sanksi sebesar Rp 250 juta.
Situasi yang pelik ini membuat pelatih Arema FC, Javier Roca. Namun pada sisi lain ia memahami adanya keadaan yang sulit dengan timnya.
Mantan pelatih Persik Kediri itu mengibaratkan seperti punya rumah tapi tidak masuk. Seperti terlantar karena tidak bisa masuk ke dalam keluarga.
"Tetapi, kondisinya memang begitu. Ya harus diterima. Kami tahu cobaan untuk Arema saat ini sangat besar," terang Rocha.