OLENAS.ID - Cabang olahraga tinju di Olimpiade Tokyo 2020 kembali dimeriahkan kehadiran petinju profesional. Kebijakan mengizinkan petinju pro bertanding di Olimpiade sudah dimulai sejak Rio de Janeiro 2016.
Meski masih banyak mendapatkan tentangan, Asosiasi Tinju Amatir Internasional (AIBA) dan Komite Olimpiade Internasional (IOC) tetap mengizinkan petinju pro naik ring di ajang Olimpiade yang amatir. Bahkan di Tokyo 2020 jumlah petinju pro yang naik ring meningkat lebih dari 10 kali lipat.
Dalam perhelatan Rio 2016 hanya ada tiga nama petinju pro, yaitu: Hassan N’Dam N’Jikam (Kamerun), Amnat Ruengroeng (Thailand), dan Carmine Tomassone (Italia). Di Tokyo 2020, dari 286 peserta cabang tinju, sebanyak 36 putra dan 7 orang di bagian putri adalah petinju pro.
Jumlah itu berarti 19 persen dari 186 petinju putra, dan 7 persen dari 100 petinju putri yang bertanding di Olimpiade. Hanya petinju pro yang tampil membela negaranya rata-rata muka baru. Dari total 43 petinju profesional di Tokyo 2020, sebanyak 23 baru menjalani karier pro kurang dari tiga pertarungan.
Sebagai contoh Keyshawn Davis, wakil Amerika Serikat di kelas ringan. Petinju kidal ini baru punya rekor profesional 3-0-0. Atau David Nyika, wakil Selandia Baru di kelas berat yang baru satu kali naik ring sebagai petinju profesional. Ada juga Eumir Marcial, wakil Filipina di kelas menengah yang baru melakoni satu laga pro di bawah promosi Manny Pacquiao Promotions.
Diatur Induk Organisasi Senam
Satu hal lain yang menarik dari pergelaran cabang tinju di Olimpiade Tokyo 2020 adalah, IOC tidak menyertakan peran AIBA sebagai penyelenggara.